Rabu, 21 Oktober 2015

Pak, jika anda legalkan saya membunuh para pembakar hutan itu, itupun akan saya lakukan...

Anak saya yang pertama, Nilam, sudah hampir 2 minggu sakit, awalnya ISPA, tapi pada akhirnya demam tinggi, terkena virus campak, dan kembali demam lagi setelah 3 hari agak mendingan... ya, walaupun nilam jarang sakit, tapi sesekalinya sakit, biasanya juga tak separah ini... bagaimana saya bisa optimalkan perawatannya, baik dirumah, maupun dirumah sakit, kondisi udara tidak begitu baik, kabut asap yang sudah hampir 4 bulan ini memaksa kami untuk mengurungnya dirumah.. tak hanya Nilam, Ibrahim juga tiba-tiba demam malam tadi, dan si kecil Nabilah juga sudah sering terbatuk-batuk bila pintu rumah terbuka..

Saya tak suka mengeluh, mungkin ini adalah ujian bagi kami, bisa juga kesempatan bagi kami untuk mendulang pahala, tapi jika melihat 3 balita di rumah yang semakin mengkhawatirkan kondisinya, saya jadi sedih sekali..andaikan saya punya kuasa untuk menghentikan bencana ini.. Yang terhormat presiden kami, jika anda legalkan saya membunuh para pembakar hutan itu, itu akan saya lakukan... saya tidak bisa melihat anak saya dibunuh perlahan dengan asap ini...!!!

Jumat, 16 Oktober 2015

UNTUK BUNDAKU..


dapet ini dari suami, walaupun belum separah ini, tapi sepertinya ini warning, hehehe


:: UNTUK BUNDAKU :: Bunda, tutuplah dulu facebook-mu Ini aku Si Umur Satu Pintar mengoceh dan ingin main denganmu Bacakan aku buku, atau menyanyilah untukku Bertahun-tahun lagi, Bunda, Blogmu masih akan tetap ada di sana Tapi tak selamanya aku berumur dua Aku akan masuk sekolah, segera Bunda, bagaimana kabar dunia maya hari ini? Kulihat di hadapan facebook kau tersenyum sendiri Padahal aku ingin berbagi Cerita tentang murid baru di PAUD/nursery kami Umurku empat, dan kau kata aku nakal Membuatmu tak bisa nulis status dan komen di media sosial Kalau aku tak nakal, Bunda, Kau tak akan mengangkat wajahmu dari screen itu Lihat, Bunda, aku sudah besar sekarang Berangkat ke sekolah pagi, pulang sudah petang Frekuensi pertemuan kita semakin jarang Apa kau merindukanku, saat menyantap makan siang? Aku tak langsung pulang, Bunda, Ada tambahan ekstrakurikuler sepakbola Besok sains, matematika, fisika, atau kimia Lusa bahasa Arab, Perancis, Jerman, atau bahasa asing lainnya Apa Bunda? kau ingin mendengar ceritaku? Maafkan karena aku mengecewakanmu Aku sudah ditunggu PR-PR-ku Letih ini inginku segera ke peraduanku Bunda, weekend ini aku menginap di rumah temanku Bunda bisa memiliki lebih banyak waktu Mengurus twitter, facebook, path, instagram, line dan wa Atau media sosial entah apa lagi namanya Liburan bulan depan ada schooltrip ke luar negeri, Bunda Tak akan aku hadir dalam makan malam keluarga Sampaikan salamku kepada adik, kakak, dan semua saudara Nanti kukirim kabar dari jejaring sosial, Bunda mau yang mana? Delapanbelas umurku kini Aku pergi dan pasti akan jarang kembali Bunda bisa mengerjakan semua hobi Sepanjang waktu, setiap hari, tak akan aku menghalangi Bunda, aku hanya meminta 6.570 hari saja Ya, 157.680 jam lebih tepatnya Hanya sebanyak itu waktu yang kaupunya Sebelum aku dikategorikan sebagai dewasa Delapan belas tahun itu 9.460.800 menit saja, Bunda Dikurangi tidur, aku sekolah, dan menit-menit yang berlalu Saat kau menduakanku dengan facebookmu Sesungguhnya, tak akan lama aku di gendongan dan gandengan tanganmu (Penulis: Nurisma Fira /Penulis Buku Puzzle Dakwah, Cochester, Essex, 17 April 2015)

Senin, 07 September 2015

Gara-gara Tengku Wisnu...

Kalimat pertama mengawali bahasan pagi ini adalah... tentang wasiat terakhir nabi, yaitu tentang telah sempurnanya peninggalan nabi tentang "manual book" kita menghadapi dunia yang semakin menggila... yap, ada Alqur'an dan Hadist yang Beliau wasiatkan, artinya... pedoman kita tentang menghadapi masalah hidup ini udah ada, yaitu qur'an dan sunnah...

but..., sering banget kita malah sering galau klo dapet musibah (itu saya sih, hihihi) klo dulu sering curhat sama orang, sekarang malah suka browsing sana-sini liat referensi di dunia maya... plusnya, jd ga buka aib sendiri sama orang lain, tapi negatifnya, saya jd bingung, ini referensi valid atau ga ya...???

jaman sekarang seseorang dengan mudah posting dg tulisan maupun komentar, namun sayangnya... banyak dan banyyaaaaaaaaakkkk sekali yang ga ada referensi ilmiah ataupun dalil nya... hasilnya, tentu saja yang benar di bully, dan yang ngawur di share..

*geleng-geleng kepala

Rabu, 12 Agustus 2015

Mengurai Cerita tentang Sebuah Pernikahan (Bag.2)

Baru-baru ini pengguna medsos lagi heboh dengan berita tentang pemuda minang yang menikah dengan bule cantik dari inggris, baru tiga hari yang lalu saya juga dikejutkan dengan berita tentang seorang sahabat SD saya, yang menikah dengan bule jepang.. wow... menikah dengan mualaf.. berkah yang luar biasa, pahala yang Allah janjikan juga tidak biasa, pahala yang jauh lebih besar dari langit dan bumi... mudah-mudahan pernikahan mereka diberkahi yang maha kuasa...

jadi, tentang sahabat SD saya ini, ada cerita menarik tentangnya... alkisah..dulu saya sekolah di SD Inpres, sekolah kecil di sebuah dusun..kami satu kelas hanya 8 orang, lebih sering pake sendal jepit ketimbang sepatu, bukan karena tak punya sepatu, tapi karena kami selalu main di sawah, sungai atau lapangan rumput dekat sekolah.. muridnya pun tak seberapa, jika dikumpulkan murid dari kelas satu hingga kelas enam, mungkin jumlahnya akan sama dengan satu kelas di sekolah kota, tapi kenangan tentang sekolah kami sangat luar biasa, cerita tentang pohon coklat di belakang sekolah yang tak pernah berbuah masak, karena selalu kami panjati dan ambil buahnya yang baru muncul.. haha...menyenangkan sekali..

teman sekelas ku berjumlah delapan orang, dan dari nama mereka, kita akan tau bulan apa mereka lahir, berikut nama-nama temanku itu :
1. Desmerienti, lahir bulan desember
2. Despinal, desember juga
3. Marsanti gemala, lahir di bulan Maret
4. Okdiansyah, lahir bulan oktober
5. Hendra Rahmadony, saya lupa bulan masehinya, tapi yang pasti di bulan ramadan, hehe...
6. Agustina Musbar, ketebak donk, bulan apa...
7. Roni Adi Putra, yang satu ini namanya sama dengan saya, tak bisa menggambarkan lahir di bulan apa
8. Riza Andriani,mmm.. coba tebak, saya lahir bulan apa, hihihi...

nah, yang nomor 7 adalah teman yang saya ceritakan di awal tadi, menikah dengan wanita jepang, subhanallah, kita tak tahu hidup manusia, setelah sekian lama kuliah di unand, saya ga tau apakah dia lulus atau enggak, hehe... (bayangkan, waktu saya ngajar di unand, statusnya masih mahasiswa!!!) setelah itu roni kerja di Bali, bekerja di sebuah perusahaan jepang dan akhirnya menikahi putri direkturnya, dan gadis itu pun bersedia merubah keyakinannya.. subhanallah, tetap saja, JODOH itu rahasia Tuhan, bukan ala-ala film korea yang sering saya tonton, hehehehe....

enough for today...nanti kita lanjutkan lagi ya.... ^_^

Selasa, 11 Agustus 2015

Mengurai Cerita Tentang Sebuah Pernikahan (bag.1)

assiiikkk akhirnya menulis lagi.. setelah begitu banyak ide yang akhirnya menguap ke awang-awang... yang apalagi  alasannya klo bukan males, ga sempat, lagi asik sama hal-hal yang tak penting..(ga syar'i sekali, hehehe)... sangat ingin sekali menulis tentang pernikahan... tapi pikiran saya akan mengembara ke beberapa tahun silam.. dan untuk mengingatnya saja saya sendiri tidak bisa fokus, begitu banyak tempat, nama dan peristiwa yang berlomba-lomba datang ke benak saya... ya... cerita yang tak kan pernah lupa walau satu episode pun... begitu membekas, dan saling berkaitan satu sama lain, bahkan saya tak tau mulai dari mana, hehehe seperti benang kusut yang harus diurai satu persatu...itu BARU SATU cerita tentang saya, bagaimana cerita tentang jutaan manusia lainnya... subhanallah..Allah memang Zat yang Maha membuat Skenario hidup manusia, dan semua karyaNYA SEMPURNA!!!

menikah.. dari sekian banyak drama korea yang saya tonton, ga ada tuh yang mirip-mirip dengan kehidupan nyata yang saya alami, sempet nangis-nangis darah atau tertawa cekikikan bahkan ngiri sejadi-jadinya karna alur drama yang romantis tak kunjung saya temui dikehidupan nyata... kehidupan percintaan saya (asiik..) dimulai saat saya memutuskan untuk segera menikah, tapi disaat kondisi yang sama, saya sama sekali belum punya calon suami, hehehe... beberapa proses sudah dilewati, tapi Allah sepertinya ingin melihat "kepantasan" saya untuk menunaikan ibadah yang satu ini...ya...pada akhirnya saya menikah dengan seorang laki-laki muslim yang sama sekali belum pernah saya kenal, belum mengetahui kadar kesholehannya, tapi saya tau, Allah memantapkan hati saya untuk menerimanya...

dan disinilah cerita itu bermula.. saat menikah bukan hanya masalah hati, logika dan keharusan, tapi masalah idiologi hidup, ketakwaan, kepasrahan akan takdir Allah dan tentang cerita merangkai tangga menuju surganya Allah... buat saya dan suami, menikah adalah realita, bukan sebuah kesepakatan, bukan pula cerita merangkai impian-impian yang sama.. tidak sesederhana itu, tapi juga tak patut untuk dibuat rumit

seiring berjalannya waktu, impian-impian yang dulu saya buat tentang sebuah pernikahan bahagia semakin jauh, yang ada malah realita hidup yang mungkin belum terpikir kala itu... tapi saya tau, Allah mengganti semua impian-impian itu dengan kesyukuran yang luar biasa, bukan hanya keluarga yang saya cintai, tapi lebih dari itu, menikah telah menyelamatkan iman saya yang tak seberapa, membuka mata hati dan memantapkan jalan yang saya pilih untuk meraih surga.. dan yang pasti, saya punya murabbi konsisten berpegang pada qur'an dan sunnah.. murabbi yang menghindarkan saya dari bahaya bid'ah...

aiiihhh... jadi serius sekali bahasannya... heheheh.. baiklah, saya tidak punya kata-kata indah nan romantis seperti Fadh Pahdepie yang sering di share ibu-ibu pengajian pesbukiah, atau kata-kata puitis mario teguh... ini hanya sekelumit dari ceritaku... mana ceritamu...??? #eh...

nanti kita sambung lagi ya pemirsah...hihihi...

Rabu, 05 Agustus 2015

nilam sayang samo bundo... bundo cantik banget...

nilam sayang samo bundo... bundo cantik banget...

anak perempuan saya yang berumur 4,5 tahun ini memang luar biasa... sangat kreatif, sedikit bandel, perayu ulung dan recorder yang sangat sangat baik... mungkin ini alasan saya dan suami agak sedikit "perhatian" dengan si sulung... ditengah kesibukan mengurus adik-adiknya, saya selalu mengikuti perkembangannya.. yah, dia lebih intens dengan sang ayah karena saya harus fokus sama si bungsu...

hari demi hari, nilam semakin mirip saya, wajah dan prilakunya pun bener-bener copi-paste saya.. jadi tak heran saya akan mengerti apapun yang dipikirkannya walaupun belum terucap.. tak jarang saya akan sering "berantem" karena sifat kami yang mirip, sama-sama keras, namun disisi lain, juga sangat-sangat rapuh.. tak jarang saya akan menyesal setelah memarahinya.. ah nilam...

Kamis, 02 Juli 2015

semester ketiga yang tak pernah selesai....

beberapa waktu yang lalu saya sendang keranjingan film korea, "biscuit teacher and star candy".. awal-awalnya lucu seterusnya dramatis banget ampe nangis-nangis darah khas cerita drama korea pada umumnya... setelah hampir lima tahun pensiun dari per-drama-an, saya sangat menikmati film ini... mungkin karena ada alur cerita  yang mirip dengan episode drama kehidupan saya...

alkisah, selesai kuliah saya berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sambil cari beasiswa, saya iseng datang ke salah salah satu perguruan tinggi di kampung saya, dan mencoba melamar disana sebagai tenaga pengajar.. berhubung jurusan saya adalah program studi baru di kampus tersebut dan sebagian besar dosennya sedang belajar di luar, otomatis tenaga tambahan sangat diperlukan, dan saya dengan mulus tercatat sebagai dosen luar biasa (DLB) disana.. untuk ukuran saya, S1 Fresh Graduate sebenarnya belum layak untuk mengajar, saya hanya membantu dosen tetap disana, tapi berhubung tak ada lagi dosen yang "available", saya pun mengajar beberapa mata kuliah disana, SENDIRI... yah, itu sudah hebat sekali rasanya...hehehe...

memasuki dunia kerja, saya baru saja mengalami "the real life" yang dulu cuma sekedar kata-kata buat saya... walaupun bekerja dilingkungan akademis, tapi idealisme itu tak berlaku disini.. bahkan yang justru muncul adalah kegoisan dan keangkuhan dari deretan gelar dibelakang nama, saya masih sangat ingat saat ruang bagi DLB yang berantakan dan meja kami yang sudah pindah keruangan lain tanpa adanya pemberitahuan, fiuh... jikalah bukan di lingkungan kampus, mungkin bisa dimaklumi, tapi ya sudahlah... cukup buku harian saja yang jadi saksi betapa saya baru melihat kehidupan yang sebenarnya...satu-satunya yang membuat saya betah adalah keasyikan saya mengajar... bukan materi pelajaran yang menarik, bukan...karena teori-teori ilmu sosial tak pernah menetap, selalu dinamis... tapi yang membuat saya bahagia kala itu adalah mahasiswa, adik-adik saya yang berinteraksi setiap kuliah dengan saya...

sebelum memulai kuliah, saya selalu absen panggil, bukan karena ingin disiplin, tapi karena saya ingin mengenal mereka, menciptakan ikatan emosional dengan mereka, karena itu yang tidak saya dapatkan ketika kuliah... hubungan mahasiswa dan dosen seringnya hanya hubungan egoisme sang dosen atau sebaliknya... sungguh, saya menikmati hari-hari bersama adik-adik saya tersebut, kala berdiskusi dengan mereka di kelas, di koridor jurusan, atau bercengkrama dengan mereka saat acara kemah bakti masyarakat, diskusi hangat kami di dalam tenda,  atau cerita tentang tenda kami yang harus dibongkar tengah malam karena hujan lebat... hmmm.. dan tentang surat-surat yang berisi kekaguman yang sampai saat ini saya bahkan tidak pernah tau itu dari siapa...ini yang membuat saya seperti "dejavu" setelah menonton film korea itu....

bahagia sekali jika mengingat hal tersebut, tapi ketika saya harus dihadapkan pada kenyataan sulit, antara keterbatasan materi dengan idealisme dan passion saya menjadi pengajar, saya harus mengalah pada keadaan... dengan honor yang tidak seberapa-bahkan tak cukup untuk ongkos saya ke kampus- saya harus memilih pekerjaan yang lain, jadi teringat waktu itu, saya harus hilir mudik menawarkan komputer bekas kepunyaan kakak tertua karena sudah tidak punya ongkos untuk pulang... sedih sekali, saya hampir menangis karena tak ada yang mau membeli...  tapi ya sudah lah.... sebuah cerita tak kan indah jika tak ada episode sedihnya...tak terbayang saat melangkah terakhir kali dari kampus, saya tak mampu lagi membendung air mata, itu yang membuat saya tak pernah sanggup menghadapi adik-adik saya...tak ada kata-kata perpisahan.. saya tak kan mampu melepaskan diri dari mereka... beberapa sms dari adik2 saya pun menyatakan kekecewaannya, tapi saya tak bisa berkata, kenyataan membungkam saya.. bahkan ketika ada salah seorang mahasiswa datang ke kantor baru saya dan menangis... hhhhh... saya sedih... semester ketiga saya mengajar... tak kan pernah selesai... tapi cerita itu akan tetap indah untuk saya kenang... merindukan kalian semua... adik-adikku....

Kamis, 28 Mei 2015

Gadis Kecil di Ayunan...

Seperti biasa, saya mengantar nilam ke sekolah... berhubung nilam masuk jam 8 dan saya masuk jam 7.30, terpaksa saya harus memilih antara terlambat apel pagi atau bolak balik ke kantor dulu baru nganter nilam kesekolah, karena arah kantor dan sekolah nilam beda arah... yah, pagi ini saya memutuskan untuk mengantar nilam terlebih dahulu, dan dengan terpaksa melalaikan apel pagi hehehe (modus)...tak lain alasannya cuma satu, saya sedikit kurang fit karena harus bergadang menemani nabilah yang pola tidurnya bermasalah minggu-minggu ini...

baiklah... saya cerita tentang nilam saja... berhubung saya mengantar nilam dahulu, jadilah kami kepagian, secara kan nilam masuknya jam delapan... jam tujuh lewat saya dan nilam sudah sampai di sekolah, dan taraaa.....!!! belum ada siapa-siapa, hanya saya dan nilam... nilam pun asik mencoba satu-satu mainan yang ada di pekarangan sekolah, mulai dari ayunan biasa, tempat duduk yang berputar, ayunan bulat atau menjangkau tumbuhan (yang saya tidak tau namanya) yang berbuah kecil merah lalu di tumbuk di atas bekas batang sebuah pohon...

yang membuat saya takjub adalah ekspresi nilam kala itu, dia terlihat sangat senang seolah mainan-main tersebut baru saja dicoba, hehe... begitulah anak-anak, tidak pernah bosan... sambil bermain, sesekali nilam menoleh dan memanggil saya, seolah ingin memamerkan semua aktifitasnya... saya tertegun, terharu... bayi mungil yang dahulu saya lahirkan dengan susah payah telah menjelma jadi gadis kecil yang lucu... dulu saya yang tak sabar mengenalkan dunia kepadanya, tapi kini, sepertinya dia yang tak sabar ingin mengenalkan dunianya kepada saya...

Selasa, 26 Mei 2015

dengan "bertahan" saja, saya sudah HEBAT!!!!

hari ini emosi saya sukses terpancing, mungkin karena sedikit rasa lelah, kurang tidur, kerjaan ga beres-beres, plus akhir bulan...hahaha... lengkap sudah... ya, untuk beberapa waktu, saya lagi ga kompromi dengan mood, ada banyak faktor yang membuat working mom khususnya dan terutama apalagi SAYAH..

ok... everybody can say "calm down, this job already exist far from you've been here".. istilah populer dilingkungan kerja saya,  artinya, saya ga perlu pusing mikirin kerjaan!!! helloooo... !!! bukan berarti saya sama dengan kalian!! tanggung jawab pada pekerjaan buat saya bukan hanya sampai di ubin paling depan kantor, yang artinya ketika lu nginjek pagar, tanggung jawab jadi ilang!!! tapi lebih dari itu, gaji yang diterima, adalah hal yang harus kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak!! tempat dimana kita tidak akan bisa lagi memperbaiki apa yang sudah terjadi... tempat yang konsekuensinya cuma dua, dibakar di neraka, atau enak-enakan di surga...


tanggung jawab pada pekerjaan adalah hal yang sulit di temui di institusi publik, bukan berarti tidak ada ya... banyak juga yang bekerja All Out, tapi tetap saja yang banyak terekspos adalah orang-orang "kasuistik", yang, jujur, mungkin lebih banyak jumlahnya dari yang "baik", tapi ya sudahlah... saya sepertinya belum cukup tenaga untuk "merubah", dengan "bertahan" saja, saya sudah HEBAT!!!!

Selasa, 19 Mei 2015

ok, mari kita siapkan segala sesuatunya...

ini cerita tentang pentingnya sebuah persiapan..
baiklah... bagaiamana jika saya buka dulu dengan sebuah pertanyaan...
Apa yang sudah anda siapkan untuk kehidupan kekal nanti???

hmm... berat sekali ya, pertanyaan diatas... saya pun jika ditanya seperti diatas, saya akan angkat tangan, i didn't prepared yet... bahkan ketika saya sudah melakukan banyak hal, sepertinya tidak akan sebanding dengan harapan saya untuk masuk surga, ya... karna pilihan di kehidupan kekal kelak cuma dua...you know lah...

bagaimana jika saya mulai dengan analogi yang sederhana, hari ini saya sedang mempersiapkan bahan rapat besok di kantor dinas PU tentang Standar Pelayanan Minimal bidang PU, hal yang mungkin masih asing buat saya, akan jadi topik hangat di rapat besok.. ya, dengan sangat terpaksa, saya harus 'belajar' hari ini...buat apa? toh besok tidak akan ditanya saya sudah paham atau tidak, tapi setidaknya, saya tidak akan seperti orang bodoh disaat peserta lainnya sibuk membahas isi rapat... that the first analogy...

analogi kedua, saya tidak akan pernah menyangka mengaji A-Ba-Ta-Tsa (lagi!!!) saat usia sudah kepala tiga, bukan karena sebelumnya saya belum pandai mengaji, tapi memang apa yang selama ini saya pelajari di TPA sewaktu kecil dulu bukan cara mengaji yang benar, akibatnya, disaat saya sekarang dituntut untuk mengajar anak untuk mengaji, saya harus belajar lagi mengaji yang BENAR, agar si kecil tak mengikuti ajaran saya yang belum pas...

analogi ketiga adalah ketika pagi ini ada obrolan singkat saya dengan beberapa teman kantor, ada teman yang belum menikah, yang setiap hari kami kompori untuk segera melepas masa lajangnya.. jawabannya masih sama, " saya belum cukup mapan.." walaupun dari segi usia sudah sangat-sangat matang... ternyata ada faktor lain yang membuat teman saya ini merasa belum siap, karena beberapa kerabat dan kenalannya yang gagal dalam kehidupan berumah tangga, baik itu karena alasan ekonomi, alasan usia yang masih muda, dan lain-lain... dan menikah pun harus dengan persiapan, kapanpun dan dimanapun jodoh itu datang, setidaknya kita sudah mempersiapkan diri seandainya 'ia' datang dengan tiba-tiba...


dari beberapa analogi diatas, kesimpulan sementara saya cuma satu, persiapan adalah hal yang sangat penting, terlepas dari kesalahan interpretasi orang tentang takdir..

ok, mari kita siapkan segala sesuatunya...

Kamis, 07 Mei 2015

Karena memang tren sekarang ya... seperti ituh....!!!

nemu lagi tulisan mak-mak di wall fb... tulisannya jujur bgt, karena memang tren sekarang ya... seperti ituh.... (ketularan jenk syahrini nich, hehhe).... naudzubillah aja... mdh2an masih banyak ibu2 dengan kualitas diatas standar...

http://themothertruth.com/2015/05/04/17-tipe-ibu-ibu-di-social-media-nomor-13-paling-menyebalkan-3/

Kamis, 23 April 2015

berhubung suami masih bersedia jadi sopir pribadi...

sambil mengantar anak-anak ketempat ibu, saya bertanya kepada suami, "boleh ga ud, ai bawa mobil nanti ke bukittinggi", suami saya tersenyum dan dengan berat hati berkata boleh... ya, saya sudah bisa bawa mobil sendiri, tapi kekhawatiran suami yang membuat kepandaian saya berkurang... bukan satu kali saya belajar nyetir, jauh sebelum saya ikut kursus mengemudi, saya pernah belajar nyetir sama adik laki-laki saya , dan saya pun dengan sukses bawa mobil dari rumah menuju kantor (walaupun hampir nabrak, hehe)

sepertinya, jaman sekarang, banyak sekali wanita yang bisa mengemudikan kendaraan roda empat, ada yang cuma gaya-gayaan (haree gene ga bisa nyetir???!!!), ataupun tuntutan kebutuhan, seperti beberapa teman saya yang akhirnya memutuskan untuk menyetir sendiri... alasannya apalagi kalau bukan buat nganter anak, pergi ke pasar,dll,  karena mereka tidak bisa mengandalkan suami untuk mengantar mereka setiap saat.

berbeda dengan saya, walaupun saya sudah punya sim A, tapi berhubung suami masih bersedia jadi sopir pribadi, dengan senang hati saya akan terima keadaan ini, hahaha.... walaupun konsekuensinya, saya harus mengikhlaskan uang saya yang terbuang percuma buat ikut kursus mengemudi... T_T

udah... sekian aja...

Kamis, 09 April 2015

Selamat jalan mak tuo....

Saya sangat dekat dengan keluarga ayah, yang dalam istilah minang di sebut Bako... saya sering sekali bermain di rumah nenek, bahkan nilam dan nabilah pun saya titip di tempat nenek.. tapi cerita ini bukan cerita tentang rumah bako saya, ini cerita tentang seseorang yang kami panggil "mak tuo Ana". Beliau tinggal disamping rumah nenek, beliau sangat cantik, walaupun sudah berumur, tapi semua orang akan melihat beliau dulu waktu muda sangat-sangat menawan, berkulit putih, badan yang proporsional serta senyum yang selalu mengembang saat bertemu seseorang..

Mak tuo ana sangat rajin sholat ke mesjid,  sebelum subuh, beliau selalu mandi dan berhias. beliau juga pribadi yang dermawan, suka menolong, dan tidak pernah menyakiti orang lain dengan kata-kata kasar. walaupun kami tidak ada hubungan darah dengan beliau, tapi kami merasa beliau adalah orang tua kami, mungkin karena rasa sayang beliau selalu melimpah kepada kami..
mak tuo bukanlah ustadzah...beliau bukan pula aktivis dakwah yang punya agenda luar biasa, beliau hanya seorang ibu, nenek, kakak, adik, dan sahabat bagi orang-orang disekelilingnya...saya heran, mengapa tak semua orang seperti mak tuo? atau lebih tepatnya, pertanyaannya seperti ini, mengapa saya tidak bisa seperti beliau?

beberapa waktu lalu, kami mendengar kabar tentang mak tuo, beliau meninggal di pulau jawa, tempat anak perempuannya merantau, dan yang membuat kami tak bisa menahan haru dan kesedihan adalah, saat mak tuo menghembuskan nafas terakir adalah saat ketika beliau sujud di mesjid... saya bertanya... adakah kematian yang lebih indah dari husnul khotimah? 

bukan kepergian beliau yang saya tangisi, saya pun sudah sangat ikhlas...
tapi ... 
mampukah saya menjadi pribadi seperti beliau?
mampukah saya menjadi baik tidak hanya dimata manusia, tapi juga dimata yang kuasa?
mampukah saya beribadah hingga husnul khotimah itu mampu saya raih?

selamat jalan mak tuo... semoga engkau mendapat tempat terbaik disisi Rabb-mu...
 


dan saya hanya bisa membesarkan iman saya yang tak seberapa...

saya sedih sekali!!!!

 itulah yang mungkin bisa menggambarkan perasaan saya saat ini... ternyata defenisi keadilan hanya tuhan yang tau... selama ini saya hanya berfikir, adil itu sama rasa, sama rata, dan hanya milik seorang pemimpin... tapi ternyata, saya sadar itu salah, tepat disaat saya merasa diperlakukan dengan tidak adil!!!....

jadi, jika ada yang merasa atau mengaku dapat berlaku adil, tolong difikirkan lagi.. adil itu sangat-sangat tidak mudah kawan....

apakah adil, jika temanmu merasa dipersulit, sementara yang lain tidak?
apakah adil, jika semua harus membayar kewajiban dengan angka yang sama, dengan kemampuan yang berbeda?
apakah adil, merasa senang ketika ada orang lain yang merasa susah?
apakah adil, jika kamu mulai tak nyaman dengan orang-orang yang berada disekitarmu?

saya sudah muak...
dan saya hanya bisa membesarkan iman saya yang tak seberapa...

Selasa, 24 Maret 2015

Baru Tiga, Masa Kalah Sama Kesebelasan Gen Halilintar

Baru Tiga, Masa Kalah Sama Kesebelasan Gen Halilintar - RA. Beberapa waktu yang lalu saya nonton bersama anak dan suami, eh.. di tivi ada cerita tentang seorang tuna netra yang punya anak empat, secara tiba-tiba suami nyeletuk,"tanpa bisa melihat saja, mereka bisa membesarkan empat anak, kita baru tiga, sudah merasa repot luar biasa..", dengan terpaksa saya melirik dan tersenyum... hehehe... benar juga, bagaimana dengan para orang tua kita yang pada generasi mereka punya anak delapan, sembilan, paling sedikit lima, mereka pun bukan hanya dirumah saja, tapi ikut membantu suami bekerja di ladang, sawah dan ada pula yang berdagang...

Anak-Anak Berdoa


lain hal, ketika beberapa waktu lalu melihat tayangan tentang "kesebelasan gen halilintar", dan saya pun melirik lagi kepada suami tanpa berkata sedikit pun, hanya tersenyum, menertawai betapa kami/saya sering mengeluh tentang repotnya mengurus anak...

yah... baru tiga, atau cukup tiga saja.. terserah Allah saja...

Just 1 KID but if the kid is YOUR KID, what are you going to say???

wah nemu ini nih di FB nya Henny Hendro,

Vaksin diakui oleh CDC memiliki efek samping kejang dsb. Dlm link resmi CDC dikatakan.. Aah saya bilang dikatakan apa juga, para pom pom boy and girl vaksin yg tak berhati nurani itu akan bilang "hoax". Pdhl itu website resmi CDC loh..

Tersihir oleh teori palsu herd immunity dan kemalasan utk belajar mandiri, menggali lebih jauh kenapa vaksin ditolak banyak orgtua dan tenaga medis saat ini.

Ya ya ya ini hanya 1 kasus aja kok dr sekian suntikan.. Hey heartless.. Just 1 KID but if the kid is YOUR KID, what are you going to say???

Please deh mamma.. Think twice deh.. Btw dari awal mengetahui kasus ini , saya sudah terbersit pasti ini KIPI deh.. But dinegeri ini korban KIPI tidak mendapatkan haknya..

***
Pada usia lima bulan, Icha diimunisasi kombo yang menyebabkannya demam keesokan hari. Tubuh mungilnya ternyata tidak kuat menahan demam, yang menurut Tini, hanya sekitar 38 derajat Celsius. Tubuhnya pun kejang. Ketika dibawa ke klinik, Icha didiagnosa kejang demam. Beberapa anak, seperti kata dokter yang memeriksanya kala itu, akan bereaksi kejang meski suhu demamnya tergolong rendah.

Hingga berumur satu tahun, Icha beberapa kali mengalami kejang. Dokter masih menyebutnya kejang demam dan belum berani mengambil tindakan lebih jauh dengan EEG maupun CT scan. Lewat usia satu tahun, Icha pun menjalani tes tersebut.

“Hasilnya, ada perlambatan di otak sebelah kanan dan perkembangannya sebelah kiri akan lambat. Sejak itu, Icha bolak-balik belasan kali ke rumah sakit karena kejangnya berulang,” kata Zarkasih Setiyadi, ayahanda Icha.


ada harapan ketika saya share tulisan ini, agar para ibu di seluruh dunia bersemangat menjaga daya tahan tubuh anak SECARA ALAMI dengan makanan dan menjaga kebersihan lingkungannya, agar tak perlu MEMAKSAKAN DIRI memvaksin anak yang belum terbukti halal dan kemamfaatannya...

last but not least,  serahkan semua pada Allah...seperti kata teman saya, "yang menciptakan tubuh kita adalah Allah, mengapa kita menjaganya dengan sesuatu yang diharamkan Allah..."

Senin, 23 Maret 2015

Jika suamimu tidak bisa berkata-kata manis... mungkin ia terbiasa berlaku romantis...

saya sering dengar curhatan teman-teman tentang suaminya yang tak romantis, tentang cerita panggilan sayang yang berubah jadi makian setelah beberapa lama menikah...

ah... rasanya tidak adil jika semua lelaki harus pandai merayu dan berpuisi, apalagi menuntut suami setiap saat berlaku romantis.. karena memang pada kenyataannya, tidak semua lelaki pandai dalam hal kata-kata... apalagi setelah menikah dan punya anak, orientasi seorang laki-laki mungkin akan berubah, karena tanggung jawab terhadap istri dan anak, secara tidak langsung "menuntut" mereka untuk All Out dalam bekerja, , sehingga, mereka pulang ke rumah dengan sisa tenaga...

"dulu waktu menikah sering bilang sayang, tapi sekarang... suami pulang dalam keadaan letih dan cuma bisa marah-marah...saya kan ga cuma butuh uang, tapi perhatian dan kata-kata romantis dari suami...", begitulah kira-kira curhatan para istri... sah-sah saja jika seorang istri meminta hal itu, tapi....
Jika suamimu tidak bisa berkata-kata manis...
mungkin ia terbiasa berlaku romantis...
Jika suamimu tidak bisa menulis kata-kata cinta...
mungkin ia lebih suka membuatmu bahagia dengan tanggung jawabnya ...




Jumat, 20 Maret 2015

Kayaknya Ga Dech...!!!

Kayaknya Ga Dech! - RA. Sering melihat status orang di sos med, kadang saya merasa sedih.. (jiahh...ketularan ^_^') ada macam-macam faktor yang bisa dilihat, ada yang curhat abis-abisan... ada yang suka pamer-pamer kekayaan, ada yang sibuk selfie-selfie ga jelas, termasuk ikut-ikutan komen soal politik dan isu yang beredar di masyarakat... atau cuma iseng nulis meme lucu yang lagi tren..

Jadi inget, saya selalu diingatkan suami soal ini, jangan bikin status yang pada akhirnya akan disesali kemudian, bahkan foto-foto jaman dulu pun sudah resmi dihapus.. alasan utama tentu saja karna ngikutin perintah suami, tapi ternyata, ada efek-efek positif yang terasa setelah tak lagi "meng-eksis-kan diri di media sosial..

Yang jelas, dengan maraknya cyber-crime saat ini, resiko saya jadi korban sudah berkurang, setidak-tidaknya, wajah saya tidak muncul di tempat-tempat yang tidak semestinya, lain hal, apapun yang ada di benak saya, tidak serta merta muncul di wall semua orang...  klo hanya untuk share info dan mengajak orang pada sesuatu yang lebih baik, saya sih masih ikut, tapi lebih dari itu, kayaknya ga dech...!!!


Kayaknya Gak Dech...!!!

Rabu, 18 Maret 2015

love into the sky

Ada cerita lucu tentang putri pertama saya...
kemaren, saat pulang kerumah , saya selalu di buntuti nilam, tidak seperti biasanya, dia selalu bermain dengan adik-adiknya sambil menunggu saya selesai memasak dan menyiapkan makan malam untuk mereka.. tapi kali ini, kemanapun saya melangkah, selalu diikuti nilam, dia pun kadang-kadang memegang kaki saya.. sampai akhirnya saya bertanya, "kok nilam pegang-pegang kaki bundo?", dia pun tersenyum dan menjawab, "nilam cinta sampai ka ateh langik samo bundo (nilam cinta sama bundo sampai ke atas langit)"

dan saya pun hampir menangis.... (lucunya dimana.. T_T)

sepotong diari...



sepotong diari... 
rasanya seperti kembali gadis,hehe…mungkin inilah perasaan orang yang dulu sering mencurahkan hatinya lewat tulisan, kemudian vakum beberapa lama, dan sekarang mencoba untuk mengeluarkan kembali sisi tersembunyi dibalik pikiranya…yeaah… aku kembali!!!!
mmmm… let’s see, aku punya apa yach, bagaimana kalo cerita tentang seorang bidadari yang datang pada waktu subuh, 25 April 2011… dia benar-benar mengubah seluruh hidupku sampai saat ini…

24 April 2011
Aku bangun dengan sedikit kram di bagian bawah perut, mm.. fikirku, itu biasa bagi wanita yang tengah menunggu hari buat kelahiran buah hatinya… tapi aku kaget campur bahagia saat tanda-tanda kelahiran itu muncul… aku bahagia, tapi kebahagiaan yang tak berlangsung lama karena 24 jam setelah itu aku harus berjuang melawan rasa sakit menanti pembukaan demi pembukaan…

25 April 2012
Allahuakbar… Allahuakbar…  azan subuh berkumandang seiring erangan dan rintihaanku kala itu, seketika itu juga hadir bidadari kecil ditengah keluarga kecil kami yang bahagia…aku masih menangis bila mengingat momen2 itu…aku masih sangat ingat wajah kecilnya yang masih merah, menangis mengiringi azan subuh yang tengah berkumandang…ah, suamiku, tak sia-sia pengorbananmu malam itu menemani sakitku…

25 Januari 2012
Bidadari kecil itu kami beri nama NILAM…nama yang kuharapkan sewangi akhlaknya kelak, dan semulia jiwanya…hari ini dia demam tiba2…aku sangat cemas, dan aku pun yakin, seprti inilah kecemasan yang dirasakan semua ibu didunia…apapun menjadi tak berarti selain kesembuhan anaknya…tapi disisi lain, aku senang, akhirnya tampak segaris putih keras dibalik gusi nilamku sayang…ternyata gigi kecilnya sudah mulai tumbuh..alhamdulillah…anak bundo sudah besar…

13 Februari 2012
Ah.. nilam ku sayang, rasanya baru kemarin kau menghirup dunia…tapi sekarang sudah banyak yang kau simpan dalam otakmu…nilam ku sudah bisa membedakan bundo, ayah, uwo, uwa, atuk nenek, uncu dan mak en…sudah bisa minta makan dan menunjuk lukisan kuda dengan telunjuk mungilnya…walau bundo sering mengeluh karena aktifnya dirimu, tapi jauh dalam hati bundo, bundo bahagia melihat perkembanganmu sayang….


 udah ah.. diarinya cukup sepotong aja....

Sama sakitnya...sama bahagianya...

Seperti biasa, sebelum ke kantor, saya selalu mengantar putri2 kecil saya ke tempat ibu.. begitupun pagi ini, tapi ada yang berbeda dari biasanya... di tengah kesibukan para pelajar dan para pekerja mengejar jam masuk sekolah/ kantor, saya melihat ada seorang ibu hamil yang tampak kelelahan berjalan, mungkin dia berjalan sudah cukup jauh sehingga napasnya tampak tersengal-sengal... saya jadi ingat beberapa waktu yang lalu, sudah tiga kali saya mengalami hal yang serupa...

tapi beberapa tahun yang lalu, hampir di setiap pagi, saya temui calon ibu yang melakukan jalan pagi, alasannya tentu saja untuk persiapan kelahiran si buah hati secara normal... namun, seriring perkembangan zaman, pemandangan tersebut mulai jarang ditemui, apalagi dengan banyaknya fasilitas melahirkan dengan cara instan atau operasi...

apapun cara yang dipilih, buat saya melahirkan adalah proses luar biasa buat seorang ibu, sama sakitnya dan sama membahagiakannya...

sekedar referensi, berikut perbandingan dua cara ini, disadur dari bidanku.com

 cekidot pemirsah....

Pilih mana, Melahirkan Normal atau Operasi Caesar?

Salah satu kodrat perempuan adalah melahirkan. Dan Tuhan telah menciptakan tubuh seorang perempuan begitu sempurnanya sehingga tubuh wanita mampu mendukung dan menyesuaikan untuk menjalankan kodratnya tersebut yaitu melahirkan. Melahirkan  memang adalah tugas mulia namun juga cukup berat. Banyak pengorbanan yang diperlukan oleh perempuan dalam proses melahirkan tersebut. Banyak perempuan merasakan ketakutan ketika akan menghadapi proses persalinan. Mulai dari rasa takut akan sakitnya, takut terjadi sesuatu yang tidak diharapkan dalam proses persalinan dan perasaan takut lainnya yang menggelayuti benak para ibu hamil.

Seiring dengan perkembangan jaman kini mulai muncul teknik atau proses persalinan yang menawarkan kenyamanan atau mengurangi rasa sakit saat proses persalinan, seperti hypnobirthing, waterbirth, orgasmic birth dan yang terkahir adalah melalui operasi. Jenis melahirkan melalui operasi bahkan kini jumlahnya meningkat tajam. Apakah dengan meningkatnya jumlah melahirkan dengan operasi menandakan bahwa kondisi sekarang banyak ibu hamil yang tidak memenuhi persyaratan untuk melahirkan normal? atau ada hal lain yang menyebabkan ibu hamil banyak "request" atau "disarankan" untuk melahirkan melalui operasi meskipun tidak disarankan?

Sekilas mengenai melahirkan melalui operasi. Melahirkan melalui operasi atau dikenal dengan istilah operasi caesar, cesarean section, atau C-section. Dulu operasi caesar hanya digunakan untuk menyelamatkan bayi ketika ibu hamil sudah meninggal dunia  saja. sebetulnya nama Caesar sampai sekarang tidak jelas awal namanya berasal dari mana. Awalnya merujuk pada zaman Romawi pada kelahiran Julius Caesar yang melalui operasi, namun hal ini diragukan karena sang ibu Aurelia masih mendengar kabar anaknya menginvasi Inggris. Berarti ibunya masih hidup saat melahirkan Julius Caear. Ada juga yang mengaitkan berasal dari bahasa latin "caedare" yang artinya memotong ada juga yang mengaitkan dengan "Caesones" yaitu istilah bagi bayi yang dilahirkan melalui operasi postmortem (operasi sesudah kematian ibu). (dikutip dari nlm.nih.gov - Cesarean Section - A brief History).

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi di dunia kedokteran kini operasi caesar tidak hanya dilakukan pada ibu yang sudah meninggal saja tapi bisa dilakukan pada ibu yang masih hidup. Sehingga dengan demikian, kemajuan dunia kedokteran tersebut membawa hal positif terutama bagi jenis-jenis persalinan bermasalah, sehingga dapat menyelamatkan baik bayi maupun ibu. Persalinan-persalinan bermasalah tersebut seperti ibu mengalami kondisi panggul sempit, bayi besar, letak bayi sungsang, kondisi gawat janin, ibu memiliki kesehatan serius seperti herpes genital, hipertensi, placenta previa, terjadi banyaknya perdarahan, indikasi adanya tumor di rahim dll. Jadi, operasi caesar hanya dilakukan kepada kondisi persalinan-persalinan bermasalah. Namun seiring perkembangan jaman juga, kini operasi cesar banyak menawarkan hal-hal yang "menggiurkan" bagi ibu hamil mulai bisa memilih tanggal kelahiran bayi sesuai tanggal hoki, dianggap tidak mengalami rasa sakit, dan tidak merusak organ intim perempuan, proses tidak terlalu lama antara 45 menit - 1,5 jam, ibu tidak merasa kecapean karena tidak perlu mengejan. Sehingga dengan hal-hal tersebut banyak ibu hamil berbondong-bondong menginginkan melahirkan dengan operasi caesar.

Namun, hal-hal yang "menggiurkan" tersebut tidaklah sepenuhnya benar atau memiliki resiko tersendiri. Berikut penjelasannya:

1. Memilih tanggal melahirkan. Resiko dari memilih tanggal melahirkan adalah bisa saja bayi tersebut belum saatnya lahir alias prematur atau bayi kelebihan bulan. Ibu mungkin sudah mengetahui resiko bayi lahir prematur, dimulai dari mendapat permasalahan pernafasan, bayi cenderung memiliki masalah mental dan rentan terhadap masalah kesehatan lainnya. (Baca: Persalinan Prematur). Begitu juga dengan melahirkan pada kondisi kelebihan bulan bayi juga akan mengalami masalah pernafasan, bayi akan mengalami kekurangn oksigen, bayi beresiko cacat. (Baca: Kehamilan Kelebihan Bulan) Sedangkan pada persalinan normal, kita tidak bisa menentukan kapan baiknya kita harus melahirkan, karena memang secara alami kontraksi terjadi yang menandakan bahwa kehamilan telah cukup umur untuk melahirkan. Namun hal tersebut ada baiknya karena menghindarkan bayi terlahir dengan prematur.

2.Melahirkan Cesar tidak merusak organ intim wanita. Memang betul, karena caesar melalui perut. Tapi ingat, bekas sayatan dan jahitan akan membekas pada perut ibu yang tentunya akan mengurangi keindahan perut ibu. Apalagi di tambah dengan adanya keloid. Memang ada yang tanpa bekas, tapi biayanya? Sedangkan pada persalinan normal, memang betul organ kewanitaan mengalami "gangguan" berupa berkembang membesar saat proses persalinan hingga sampai perlu "disobek" dan dijahit juga. Namun, jangan khawatir ibu, setelah 40 hari rahim dan organ intim wanita akan kembali ke bentuk semula, sekali lagi akan kembali ke bentuk semula, apalagi jika dibantu dengan senam kegel. Sebetulnya organ intim wanita atau "miss v" itu sifatnya elastis, sebetulnya tidak hanya saat melahirkan, saat terangsang pun "miss v" bahkan bisa mengembang hingga dua kali lipat, dan akan kembali ke bentuk semula jika sudah tidak terangsang. Jadi, jangan khawatir persalinan normal hanya sementara "mengganggu" miss v, selanjutnya akan kembali normal.

3. Melahirkan cesar tidak sakit. Sebetulnya ini anggapan yang salah kaprah. Memang betul saat proses cesar ibu tidak akan mengalami rasa sakit karena anestesi (bius), namun sesudahnya efek anestesi hilang, ibu akan merasakan rasa sakit pada luka bekas sayatan. Bahkan rasa sakit ini bisa berkepanjangan hingga memerlukan perawatan yang lebih lanjut yang membuat ibu melahirkan caesar perlu rawat inap beberapa hari lagi. Bekas jahitan juga akan menimbulkan rasa sakit, bahkan sakit pada tulang belakang tempat dilakukan suntik anestesi lokal. Jadi ternyata cukup beragam sakit yang dirasakan setelah operasi caesar. Sedangkan pada persalinan normal, rasa sakit hanya terjadi saat proses persalinan, bahkan banyak ibu-ibu yang sudah tidak merasakan rasa sakit esok harinya bahkan sudah bisa berjalan-jalan. Dan sekarang banyak metode persalinan normal yang meminimliasir rasa sakit seperti hypnobirthing, waterbirth, dll

3.Persalinan dengan Caesar tidak membuat ibu cape karena tidak ada proses mengejan pada diri ibu. Memang betul adanya, ibu yang melahirkan dengan caesar tidak ada yang namanya proses mengejan, namun di bawah sadar ibu, tubuh ibu sebetulnya sangat merasa kecapean, Dimulai dari suntikan anestesi lokal ke tulang belakang ibu, adanya sayatan, adanya jahitan, mual muntah akibat efek anestesi, faktor biaya yang mebuat pikiran menjadi pening juga, pemulihan yang lebih lama yang semuanya itu tentu membuat ibu lebih cape jadinya.

Jadi, ibu mau pilih mana? melahirkan dengan caesar atau normal? pilihlah operasi caesar jika ibu hamil dan janinnya hanya memang sesuai indikasi dan faktor-faktor yang mengharuskan ibu hamil lahir dengan operasi caesar. Namun, jika ibu dalam kondisi sehat dan janin pun demikian, pilihlan persalinan normal, karena persalinan normal justru lebih banyak manfaatnya baik bagi ibu maupun bayi itu sendiri

















Selasa, 17 Maret 2015

i'm fine, i just really tired

beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah seorang herbalis bersama seorang sahabat, berniat untuk berbekam, namun kami jadinya hanya berbincang tentang beberapa hal... di tengah pembicaraan, beliau berkata kepada saya, "kamu lelah ya?..., saya hanya tertawa dan berkata, "bagaimana saya tidak lelah, jika ada tiga balita yang harus saya urus sendiri dan disaat yang sama saya juga bekerja" dan mulai lah saya curhat tentang repotnya mengurus rumah tangga dan bekerja, dan saat saya mengutarakan niat untuk berhenti berkarir di dunia kerja, beliau dengan bijak mengatakan bahwa, ada hal-hal yang harus jadi pertimbangan untuk memutuskan berhenti bekerja, dan yang utama adalah kompromi dengan pasangan saat ingin memutuskan, apapun keputusan yang diambil, harus disertai dengan komitmen untuk menghadapi segala konsekuensi yang timbul dari keputusan tersebut.

bijak sekali bukan?tidak menghujat ataupun mendikte... aahh...saya rasa, lelah saya sedikit terobati...

Senin, 16 Maret 2015

Father's Day

Jujur... saya tidak tahu apa itu father's day... tapi yang saya tau...
1. Waktu kecil, saya sangat suka ketika Apa (sebutan saya untuk ayah) memegang kepala saya, rasanya sangat menetramkan
2. Saya sangat suka tidur di depan TV atau di sofa, agar ketika Apa pulang, saya digendong Apa ke kamar
3. Saya suka bercerita tentang apapun kepada beliau pada saat makan malam
4. Saya pernah dimarahi Apa waktu SMA karena sibuk belajar dan melewatkan malam makan bersama keluarga
5. Sebelum menikah, saya sangat suka melihat laki-laki yang bermain dengan anak kecil, sampai punya julukannya bersama teman saya, "pemandangan indah..."(#agak berlebihan memang,  #maafkan,hehehhe)
7. Akhirnya saya temukan "pemandangan indah" nya di dalam rumah tangga, tepat setelah putri pertama kami, Nilam, lahir.. Thanks my beloved husband, you are one of thousands gift of God that i thanks for...

dan pada akhirnya saya tetap tidak mengerti apa itu father's day...

Hak dan Kewajiban Istri terhadap Suami menurut Islam

jangan fokus pada paragraf awal ya.... cukuplah itu sebagai penyemengat untuk meraih surga bersama suami tercinta... concern pada paragraf akhir aja...

di ambil dari http://kisahimuslim.blogspot.com/2014/12/hak-dan-kewajiban-istri-terhadap-suami.html

Apa jawaban anda selaku seorang muslim atas pertanyaan "Siapakah yang berkewajiban memasak, mencuci pakaian, menyapu dan tugas-tigas rumah tangga lainnya menurut syariat Islam ? Istri atau Suami ?"
Jika anda menjawab "Istri", maka selayaknyalah anda meluangkan waktu untuk membaca dan mempelajari artikel ini, karena jawaban anda "salah".

Ketika seorang muslim telah mengucapkan akad dalam prosesi pernikahan, berarti nahkoda pernikahan sudah mulai dijalankan. Suami dan istri harus merapat untuk bekerjasama, melakukan kewajibannya masing-masing dan memperoleh hak-hak mereka seperti yang sudah dijanjikan dan dijelaskan dalam agama Islam.

Baik UU ataupun KHI sudah merumuskan secara jelas tentang tujuan perkawinan yaitu untuk membina keluarga yang bahagia, kekal dan abadi berdasarkan tuntunan syari’at dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika tujuan perkawinan tersebut ingin terwujud, sudah barang tentu tergantung pada kesungguhan dari kedua pihak, baik itu dari suami maupun istri. Oleh karena itu perkawinan tidak hanya dipandang sebagai media untuk merealisasikan syari’at Allah agar mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Dari sisi hak dan kewajiban seorang istri terhadap suaminya menurut syariat Islam, ternyata masih banyak muslimah yang telah menjadi seorang istri dari suaminya belum mengetahui secara benar apa saja kewajiban pokok bagi seorang istri. Dalam agama Islam, kewajiban seorang istri terhadap suaminya hanya ada dua, yaitu: (1) kewajiban melayani suami secara biologis dan (2) kewajiban taat pada suaminya dalam segala hal selain maksiat.

Dalam suatu hadits, diriwayatkan Abdurrahman bin Auf menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya : “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu sang istri tidak mendatanginya, hingga dia (suaminya –ed) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya hingga pagi tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hak dan Kewajiban Istri terhadap Suami menurut IslamKewajiban istri untuk taat pada suami bermacam-macam bentuknya. Misalnya menjaga harta suaminya saat ditinggal pergi, tidak memasukan laki-laki lain kedalam rumah tanpa izin suaminya, tidak meninggalkan rumah kecuali dengan izin suaminya, menjaga kehormatannya, dan lain-lain.

Di Indonesia, sudah menjadi kebiasaan adat bahwa para istri wajib untuk memasak, mencuci baju, membersihkan rumah dan yang lainnya? Apakah hal itu sesuai dengan syariat Islam?

Allah Ta’ala berfirman:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian  yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. AnNisa’ : 34)

Makanan, pakaian dan tempat tinggal merupakan sesuatu yang secara umum dipandang terlebih dahulu dalam persoalan nafkah suami. Masih banyak orang yang berfikir bahwa nafkah makanan tersebut berupa bahan mentah, akan tetapi sebenarnya nafkah yang berupa makanan tersebut adalah makanan yang sudah siap dikonsumsi. Adapun proses dalam menjadikannya siap untuk dikonsumsi adalah tugas suami. Maka pekerjaan-pekerjaan seperti memasak, menyapu, dan membersihkan rumah adalah kewajiban seorang suami !

Jika melihat sirah para shahabiyah, pernah diceritakan bahwa Fatimah radhiyallohu anha, putri Rasulullah Saw. mengadu pada baginda Nabi, karena tangannya yang sakit dan lecet saat menggiling gandum. Ia meminta pembantu pada Rasulullah Saw., namun Rasul tidak memberinya. Hal ini menunjukan bahwa Fatimah r.a. bersusah-payah membantu suaminya dalam hal nafkah makanan.

Dalam riwayat lain, Said bin Amir, seorang gubernur hims, sahabat yang mulia selalu melaksanakan tugasnya dalam mengurus rumah, sehingga banyak penduduk yang komplain akibat keterlambatannya dalam berkhidmat pada masyarakat.

Empat imam madzhab utama dan ulama lainnya, secara umum juga berpendapat bahwa tugas memasak, mencuci dan membereskan rumah bukanlah tugas istri, akan tetapi tugas suami.

Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, disebutkan: Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.

Jika melihat pada fikih kontemporer, Syekh Dr. Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa tugas suami membereskan rumah tersebut diserahkan pada istri, sebagai timbal balik atas nafkah yang diberikan suami. Tapi suami hendaknya memberi gaji atau upah pada istrinya atas kelelahan istrinya diluar nafkah kebutuhan keluarga.

Lalu bagaimana seharusnya sikap perempuan Indonesia yang berbudaya timur yang mempunyai adat mengurus rumah dalam masyarakat?
Adat merupakan kebudayaan yang mencerminkan kepribadian masyarakatnya. Jika adat tersebut memberi manfaat dan tidak bertentangan dengan syariat islam, serta lazim dilakukan oleh seorang istri dalam masyarakat. maka tidak ada masalah bagi sang istri melakukannya apabila mampu dan tentunya tanpa dipaksa. Hal itu merupakan nilai tambahan sebagai wujud dari kecintaannya kepada sang suami yang kelelahan mencari nafkah di siang hari dan insyaa Allah pahala yang melimpah akan mengalir kepadanya jika keridhaan Allah ta’ala dan suami menjadi puncak niatnya.


Hak dan Kewajiban Bersama bagi Suami Istri

Telah dihalalkan pasangan suami istri untuk bergaul dan bersenang-senang di antara mereka. Kecuali saat istri sedang haid, nifas, ihram, dan dzihar. Seorang suami yang mendzihar istrinya (menyamakan punggung istrinya seperti punggung ibunya hingga tidak ada keinginan untuk menggaulinya) harus membayar kafarat (denda) dengan cara membebaskan 1 budak atau puasa selama 2 bulan berturut-turut, setelah itu baru ia dapat kembali pada istrinya.

Adapun hak bersama suami istri adalah : (1) hak untuk saling mendapatkan warisan, (2) hak untuk mendapatkan perwalian nasab anak. Sedangkan kewajiban yang harus dilakukan bersama-sama bagi suami istri dalam rumah tangga adalah memelihara dan mendidik anak keturunan yang lahir dari pernikahan mereka dan memelihara kehidupan pernikahan yang sakinah, mawaddah, warohmah.

Perilaku-perilaku Durhaka Istri Terhadap Suami
Meskipun tidak pasti terjadi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain adalah :
Kedudukan sosial istri yang lebih lebih tinggi daripada kedudukan suami,
    -Istri yang lebih kaya dari suami,
    -Istri yang lebih pandai dari suami,
    -Watak istri yang lebih keras dari suami,
    -Istri yang berasal dari lingkungan budaya yang menempatkan perempuan lebiih berkuasa daripada suami,
    -Istri yang tidak mengerti tuntunan agama yang menempatkan istri dan suami pada ketentuan yang sebenarnya.

Adapun beberapa perilaku durhaka istri pada suami merupakan sebagai berikut :
(Diambil dari sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?id=515165891834721&story_fbid=515169725167671)

1. Mengabaikan Wewenang Suami.
Di dalam rumah tangga, istri merupakan orang yang berada di bawah perintah suami. Istri bertugas melaksanakan perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya. Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.

2. Menentang Perintah Suami.
Di dalam rumah tangga, perintah yang harus dilaksanakan istri merupakan perintah suami. Begitu juga larangan yang harus dilaksanakan istri merupakan larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga dia menunaikan hak suaminya".
Hadits itu tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati istrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.

3. Enggan Memenuhi Kebutuhan Seksual Suami.
Perkawinan telah diatur oleh syari'at Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan istri untuk melakukan hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan cara itulah manusia dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai oleh Allah SWT. Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat pada dirinya.

4. Tidak Mau menemani Suami Tidur.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw. bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."
Bila istri ingin tidur sendiri, sedang suaminya saat itu berada di rumah pada malam harinya, maka dia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya.

5. Memberatkan Beban Belanja Suami.
Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah istrinya sesuai dengan kemampuan. Istri yang menyadari bahwa suaminya kurang mampu tidak dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya sendiri sehingga memberatkan suaminya.

6. Tidak Mau Bersolek Untuk Suaminya.
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan dengan tujuan untuk dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.

7. Merusak kehidupan Agama Suami.
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menjalankan dan menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu dia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.

8. Mengenyampingkan Kepentingan Suami
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : " Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar pada seorang wanita?" Sabdanya : " Suaminya". Saya bertanya : " Siapakah orang yang paling besar haknya pada seorang lelaki. " Jawabnya : "Ibunya".
Jelaslah Hadits di atas bahwa kepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripada kepentingan ibu kandungnya sendiri.

9. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami.
Istri ditetapkan oleh Islam menjadi wakil suami dalam mengurus rumah tangga. Karena itu bilamana dia keluar meninggalkan rumah, maka dengan sendirinya dia harus lebih dulu mendapatkan izin suaminya. Bila dia tidak minta izin dan keluar rumah dengan kemauannya sendiri, maka dia telah melanggar kewajibannya pada suami, sedangkan melanggar kewajiban berarti durhaka pada suaminya.

10. Melarikan Diri Dari Rumah Suami
Rasulullah saw bersabda : "Dua golongan yang sholatnya tidak memiliki manfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai dia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai dia kembali."

11. Menerima Tamu Laki-laki Yang Tidak Disukai Suami.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya. Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.

12. Tidak Menolak Jamahan Lelaki Lain.
".... maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara  dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya..." (QS. An-Nisaa' (4) ayat 34)
Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan. Hal itu menunjukan bahwa perbuatan istri itu merupakan durhaka pada suaminya.

13. Tidak Mau merawat Ketika Suami Sakit.
Bila seorang istri menolak merawat suami yang sakit dengan alasan sibuk kerja atau tidak ada waktu sebab merawat anak, maka dia telah melakukan tindakan yang tidak benar.

14. Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat Suami Di Rumah.
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: " Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya."

15. Menceritakan Seluk Beluk Fisik Wanita Lain Kepada Suami.
Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, lalu menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita itu."

16. Menolak Kedatangan Suami Bergilir Kepadanya.
Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbhakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika dia datang bergilir.

17. Mentaati Perintah Orang Lain Di Rumah Suaminya.

18. Menyuruh Suami Menceraikan Madunya

19. Minta Cerai Tanpa Alasan Yang Sah.

20. Mengambil Harta Suami Tanpa Izinnya.

Minggu, 15 Maret 2015

dan pada akhirnya..

Setelah beberapa waktu berfikir dan menimbang-nimbang... akhirnya lahir juga blog ini... saya suka menulis, saya sangat suka bercerita, saya juga suka berbagi... dan saya butuh media untuk itu...kalo update status di media sosial, sepertinya bukan pilihan yang tepat... walaupun saya merupakan salah satu penikmat medsos, hehehe... ada beberapa informasi yang "akan" lebih baik di sharing di media yang lebih tepat... dan pada akhirnya terciptalah blog ini... Slamat datang Inspirasi....!!!