Selasa, 11 Agustus 2015

Mengurai Cerita Tentang Sebuah Pernikahan (bag.1)

assiiikkk akhirnya menulis lagi.. setelah begitu banyak ide yang akhirnya menguap ke awang-awang... yang apalagi  alasannya klo bukan males, ga sempat, lagi asik sama hal-hal yang tak penting..(ga syar'i sekali, hehehe)... sangat ingin sekali menulis tentang pernikahan... tapi pikiran saya akan mengembara ke beberapa tahun silam.. dan untuk mengingatnya saja saya sendiri tidak bisa fokus, begitu banyak tempat, nama dan peristiwa yang berlomba-lomba datang ke benak saya... ya... cerita yang tak kan pernah lupa walau satu episode pun... begitu membekas, dan saling berkaitan satu sama lain, bahkan saya tak tau mulai dari mana, hehehe seperti benang kusut yang harus diurai satu persatu...itu BARU SATU cerita tentang saya, bagaimana cerita tentang jutaan manusia lainnya... subhanallah..Allah memang Zat yang Maha membuat Skenario hidup manusia, dan semua karyaNYA SEMPURNA!!!

menikah.. dari sekian banyak drama korea yang saya tonton, ga ada tuh yang mirip-mirip dengan kehidupan nyata yang saya alami, sempet nangis-nangis darah atau tertawa cekikikan bahkan ngiri sejadi-jadinya karna alur drama yang romantis tak kunjung saya temui dikehidupan nyata... kehidupan percintaan saya (asiik..) dimulai saat saya memutuskan untuk segera menikah, tapi disaat kondisi yang sama, saya sama sekali belum punya calon suami, hehehe... beberapa proses sudah dilewati, tapi Allah sepertinya ingin melihat "kepantasan" saya untuk menunaikan ibadah yang satu ini...ya...pada akhirnya saya menikah dengan seorang laki-laki muslim yang sama sekali belum pernah saya kenal, belum mengetahui kadar kesholehannya, tapi saya tau, Allah memantapkan hati saya untuk menerimanya...

dan disinilah cerita itu bermula.. saat menikah bukan hanya masalah hati, logika dan keharusan, tapi masalah idiologi hidup, ketakwaan, kepasrahan akan takdir Allah dan tentang cerita merangkai tangga menuju surganya Allah... buat saya dan suami, menikah adalah realita, bukan sebuah kesepakatan, bukan pula cerita merangkai impian-impian yang sama.. tidak sesederhana itu, tapi juga tak patut untuk dibuat rumit

seiring berjalannya waktu, impian-impian yang dulu saya buat tentang sebuah pernikahan bahagia semakin jauh, yang ada malah realita hidup yang mungkin belum terpikir kala itu... tapi saya tau, Allah mengganti semua impian-impian itu dengan kesyukuran yang luar biasa, bukan hanya keluarga yang saya cintai, tapi lebih dari itu, menikah telah menyelamatkan iman saya yang tak seberapa, membuka mata hati dan memantapkan jalan yang saya pilih untuk meraih surga.. dan yang pasti, saya punya murabbi konsisten berpegang pada qur'an dan sunnah.. murabbi yang menghindarkan saya dari bahaya bid'ah...

aiiihhh... jadi serius sekali bahasannya... heheheh.. baiklah, saya tidak punya kata-kata indah nan romantis seperti Fadh Pahdepie yang sering di share ibu-ibu pengajian pesbukiah, atau kata-kata puitis mario teguh... ini hanya sekelumit dari ceritaku... mana ceritamu...??? #eh...

nanti kita sambung lagi ya pemirsah...hihihi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar