Selasa, 19 Mei 2015

ok, mari kita siapkan segala sesuatunya...

ini cerita tentang pentingnya sebuah persiapan..
baiklah... bagaiamana jika saya buka dulu dengan sebuah pertanyaan...
Apa yang sudah anda siapkan untuk kehidupan kekal nanti???

hmm... berat sekali ya, pertanyaan diatas... saya pun jika ditanya seperti diatas, saya akan angkat tangan, i didn't prepared yet... bahkan ketika saya sudah melakukan banyak hal, sepertinya tidak akan sebanding dengan harapan saya untuk masuk surga, ya... karna pilihan di kehidupan kekal kelak cuma dua...you know lah...

bagaimana jika saya mulai dengan analogi yang sederhana, hari ini saya sedang mempersiapkan bahan rapat besok di kantor dinas PU tentang Standar Pelayanan Minimal bidang PU, hal yang mungkin masih asing buat saya, akan jadi topik hangat di rapat besok.. ya, dengan sangat terpaksa, saya harus 'belajar' hari ini...buat apa? toh besok tidak akan ditanya saya sudah paham atau tidak, tapi setidaknya, saya tidak akan seperti orang bodoh disaat peserta lainnya sibuk membahas isi rapat... that the first analogy...

analogi kedua, saya tidak akan pernah menyangka mengaji A-Ba-Ta-Tsa (lagi!!!) saat usia sudah kepala tiga, bukan karena sebelumnya saya belum pandai mengaji, tapi memang apa yang selama ini saya pelajari di TPA sewaktu kecil dulu bukan cara mengaji yang benar, akibatnya, disaat saya sekarang dituntut untuk mengajar anak untuk mengaji, saya harus belajar lagi mengaji yang BENAR, agar si kecil tak mengikuti ajaran saya yang belum pas...

analogi ketiga adalah ketika pagi ini ada obrolan singkat saya dengan beberapa teman kantor, ada teman yang belum menikah, yang setiap hari kami kompori untuk segera melepas masa lajangnya.. jawabannya masih sama, " saya belum cukup mapan.." walaupun dari segi usia sudah sangat-sangat matang... ternyata ada faktor lain yang membuat teman saya ini merasa belum siap, karena beberapa kerabat dan kenalannya yang gagal dalam kehidupan berumah tangga, baik itu karena alasan ekonomi, alasan usia yang masih muda, dan lain-lain... dan menikah pun harus dengan persiapan, kapanpun dan dimanapun jodoh itu datang, setidaknya kita sudah mempersiapkan diri seandainya 'ia' datang dengan tiba-tiba...


dari beberapa analogi diatas, kesimpulan sementara saya cuma satu, persiapan adalah hal yang sangat penting, terlepas dari kesalahan interpretasi orang tentang takdir..

ok, mari kita siapkan segala sesuatunya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar