Selasa, 24 Maret 2015

Baru Tiga, Masa Kalah Sama Kesebelasan Gen Halilintar

Baru Tiga, Masa Kalah Sama Kesebelasan Gen Halilintar - RA. Beberapa waktu yang lalu saya nonton bersama anak dan suami, eh.. di tivi ada cerita tentang seorang tuna netra yang punya anak empat, secara tiba-tiba suami nyeletuk,"tanpa bisa melihat saja, mereka bisa membesarkan empat anak, kita baru tiga, sudah merasa repot luar biasa..", dengan terpaksa saya melirik dan tersenyum... hehehe... benar juga, bagaimana dengan para orang tua kita yang pada generasi mereka punya anak delapan, sembilan, paling sedikit lima, mereka pun bukan hanya dirumah saja, tapi ikut membantu suami bekerja di ladang, sawah dan ada pula yang berdagang...

Anak-Anak Berdoa


lain hal, ketika beberapa waktu lalu melihat tayangan tentang "kesebelasan gen halilintar", dan saya pun melirik lagi kepada suami tanpa berkata sedikit pun, hanya tersenyum, menertawai betapa kami/saya sering mengeluh tentang repotnya mengurus anak...

yah... baru tiga, atau cukup tiga saja.. terserah Allah saja...

Just 1 KID but if the kid is YOUR KID, what are you going to say???

wah nemu ini nih di FB nya Henny Hendro,

Vaksin diakui oleh CDC memiliki efek samping kejang dsb. Dlm link resmi CDC dikatakan.. Aah saya bilang dikatakan apa juga, para pom pom boy and girl vaksin yg tak berhati nurani itu akan bilang "hoax". Pdhl itu website resmi CDC loh..

Tersihir oleh teori palsu herd immunity dan kemalasan utk belajar mandiri, menggali lebih jauh kenapa vaksin ditolak banyak orgtua dan tenaga medis saat ini.

Ya ya ya ini hanya 1 kasus aja kok dr sekian suntikan.. Hey heartless.. Just 1 KID but if the kid is YOUR KID, what are you going to say???

Please deh mamma.. Think twice deh.. Btw dari awal mengetahui kasus ini , saya sudah terbersit pasti ini KIPI deh.. But dinegeri ini korban KIPI tidak mendapatkan haknya..

***
Pada usia lima bulan, Icha diimunisasi kombo yang menyebabkannya demam keesokan hari. Tubuh mungilnya ternyata tidak kuat menahan demam, yang menurut Tini, hanya sekitar 38 derajat Celsius. Tubuhnya pun kejang. Ketika dibawa ke klinik, Icha didiagnosa kejang demam. Beberapa anak, seperti kata dokter yang memeriksanya kala itu, akan bereaksi kejang meski suhu demamnya tergolong rendah.

Hingga berumur satu tahun, Icha beberapa kali mengalami kejang. Dokter masih menyebutnya kejang demam dan belum berani mengambil tindakan lebih jauh dengan EEG maupun CT scan. Lewat usia satu tahun, Icha pun menjalani tes tersebut.

“Hasilnya, ada perlambatan di otak sebelah kanan dan perkembangannya sebelah kiri akan lambat. Sejak itu, Icha bolak-balik belasan kali ke rumah sakit karena kejangnya berulang,” kata Zarkasih Setiyadi, ayahanda Icha.


ada harapan ketika saya share tulisan ini, agar para ibu di seluruh dunia bersemangat menjaga daya tahan tubuh anak SECARA ALAMI dengan makanan dan menjaga kebersihan lingkungannya, agar tak perlu MEMAKSAKAN DIRI memvaksin anak yang belum terbukti halal dan kemamfaatannya...

last but not least,  serahkan semua pada Allah...seperti kata teman saya, "yang menciptakan tubuh kita adalah Allah, mengapa kita menjaganya dengan sesuatu yang diharamkan Allah..."

Senin, 23 Maret 2015

Jika suamimu tidak bisa berkata-kata manis... mungkin ia terbiasa berlaku romantis...

saya sering dengar curhatan teman-teman tentang suaminya yang tak romantis, tentang cerita panggilan sayang yang berubah jadi makian setelah beberapa lama menikah...

ah... rasanya tidak adil jika semua lelaki harus pandai merayu dan berpuisi, apalagi menuntut suami setiap saat berlaku romantis.. karena memang pada kenyataannya, tidak semua lelaki pandai dalam hal kata-kata... apalagi setelah menikah dan punya anak, orientasi seorang laki-laki mungkin akan berubah, karena tanggung jawab terhadap istri dan anak, secara tidak langsung "menuntut" mereka untuk All Out dalam bekerja, , sehingga, mereka pulang ke rumah dengan sisa tenaga...

"dulu waktu menikah sering bilang sayang, tapi sekarang... suami pulang dalam keadaan letih dan cuma bisa marah-marah...saya kan ga cuma butuh uang, tapi perhatian dan kata-kata romantis dari suami...", begitulah kira-kira curhatan para istri... sah-sah saja jika seorang istri meminta hal itu, tapi....
Jika suamimu tidak bisa berkata-kata manis...
mungkin ia terbiasa berlaku romantis...
Jika suamimu tidak bisa menulis kata-kata cinta...
mungkin ia lebih suka membuatmu bahagia dengan tanggung jawabnya ...




Jumat, 20 Maret 2015

Kayaknya Ga Dech...!!!

Kayaknya Ga Dech! - RA. Sering melihat status orang di sos med, kadang saya merasa sedih.. (jiahh...ketularan ^_^') ada macam-macam faktor yang bisa dilihat, ada yang curhat abis-abisan... ada yang suka pamer-pamer kekayaan, ada yang sibuk selfie-selfie ga jelas, termasuk ikut-ikutan komen soal politik dan isu yang beredar di masyarakat... atau cuma iseng nulis meme lucu yang lagi tren..

Jadi inget, saya selalu diingatkan suami soal ini, jangan bikin status yang pada akhirnya akan disesali kemudian, bahkan foto-foto jaman dulu pun sudah resmi dihapus.. alasan utama tentu saja karna ngikutin perintah suami, tapi ternyata, ada efek-efek positif yang terasa setelah tak lagi "meng-eksis-kan diri di media sosial..

Yang jelas, dengan maraknya cyber-crime saat ini, resiko saya jadi korban sudah berkurang, setidak-tidaknya, wajah saya tidak muncul di tempat-tempat yang tidak semestinya, lain hal, apapun yang ada di benak saya, tidak serta merta muncul di wall semua orang...  klo hanya untuk share info dan mengajak orang pada sesuatu yang lebih baik, saya sih masih ikut, tapi lebih dari itu, kayaknya ga dech...!!!


Kayaknya Gak Dech...!!!

Rabu, 18 Maret 2015

love into the sky

Ada cerita lucu tentang putri pertama saya...
kemaren, saat pulang kerumah , saya selalu di buntuti nilam, tidak seperti biasanya, dia selalu bermain dengan adik-adiknya sambil menunggu saya selesai memasak dan menyiapkan makan malam untuk mereka.. tapi kali ini, kemanapun saya melangkah, selalu diikuti nilam, dia pun kadang-kadang memegang kaki saya.. sampai akhirnya saya bertanya, "kok nilam pegang-pegang kaki bundo?", dia pun tersenyum dan menjawab, "nilam cinta sampai ka ateh langik samo bundo (nilam cinta sama bundo sampai ke atas langit)"

dan saya pun hampir menangis.... (lucunya dimana.. T_T)

sepotong diari...



sepotong diari... 
rasanya seperti kembali gadis,hehe…mungkin inilah perasaan orang yang dulu sering mencurahkan hatinya lewat tulisan, kemudian vakum beberapa lama, dan sekarang mencoba untuk mengeluarkan kembali sisi tersembunyi dibalik pikiranya…yeaah… aku kembali!!!!
mmmm… let’s see, aku punya apa yach, bagaimana kalo cerita tentang seorang bidadari yang datang pada waktu subuh, 25 April 2011… dia benar-benar mengubah seluruh hidupku sampai saat ini…

24 April 2011
Aku bangun dengan sedikit kram di bagian bawah perut, mm.. fikirku, itu biasa bagi wanita yang tengah menunggu hari buat kelahiran buah hatinya… tapi aku kaget campur bahagia saat tanda-tanda kelahiran itu muncul… aku bahagia, tapi kebahagiaan yang tak berlangsung lama karena 24 jam setelah itu aku harus berjuang melawan rasa sakit menanti pembukaan demi pembukaan…

25 April 2012
Allahuakbar… Allahuakbar…  azan subuh berkumandang seiring erangan dan rintihaanku kala itu, seketika itu juga hadir bidadari kecil ditengah keluarga kecil kami yang bahagia…aku masih menangis bila mengingat momen2 itu…aku masih sangat ingat wajah kecilnya yang masih merah, menangis mengiringi azan subuh yang tengah berkumandang…ah, suamiku, tak sia-sia pengorbananmu malam itu menemani sakitku…

25 Januari 2012
Bidadari kecil itu kami beri nama NILAM…nama yang kuharapkan sewangi akhlaknya kelak, dan semulia jiwanya…hari ini dia demam tiba2…aku sangat cemas, dan aku pun yakin, seprti inilah kecemasan yang dirasakan semua ibu didunia…apapun menjadi tak berarti selain kesembuhan anaknya…tapi disisi lain, aku senang, akhirnya tampak segaris putih keras dibalik gusi nilamku sayang…ternyata gigi kecilnya sudah mulai tumbuh..alhamdulillah…anak bundo sudah besar…

13 Februari 2012
Ah.. nilam ku sayang, rasanya baru kemarin kau menghirup dunia…tapi sekarang sudah banyak yang kau simpan dalam otakmu…nilam ku sudah bisa membedakan bundo, ayah, uwo, uwa, atuk nenek, uncu dan mak en…sudah bisa minta makan dan menunjuk lukisan kuda dengan telunjuk mungilnya…walau bundo sering mengeluh karena aktifnya dirimu, tapi jauh dalam hati bundo, bundo bahagia melihat perkembanganmu sayang….


 udah ah.. diarinya cukup sepotong aja....

Sama sakitnya...sama bahagianya...

Seperti biasa, sebelum ke kantor, saya selalu mengantar putri2 kecil saya ke tempat ibu.. begitupun pagi ini, tapi ada yang berbeda dari biasanya... di tengah kesibukan para pelajar dan para pekerja mengejar jam masuk sekolah/ kantor, saya melihat ada seorang ibu hamil yang tampak kelelahan berjalan, mungkin dia berjalan sudah cukup jauh sehingga napasnya tampak tersengal-sengal... saya jadi ingat beberapa waktu yang lalu, sudah tiga kali saya mengalami hal yang serupa...

tapi beberapa tahun yang lalu, hampir di setiap pagi, saya temui calon ibu yang melakukan jalan pagi, alasannya tentu saja untuk persiapan kelahiran si buah hati secara normal... namun, seriring perkembangan zaman, pemandangan tersebut mulai jarang ditemui, apalagi dengan banyaknya fasilitas melahirkan dengan cara instan atau operasi...

apapun cara yang dipilih, buat saya melahirkan adalah proses luar biasa buat seorang ibu, sama sakitnya dan sama membahagiakannya...

sekedar referensi, berikut perbandingan dua cara ini, disadur dari bidanku.com

 cekidot pemirsah....

Pilih mana, Melahirkan Normal atau Operasi Caesar?

Salah satu kodrat perempuan adalah melahirkan. Dan Tuhan telah menciptakan tubuh seorang perempuan begitu sempurnanya sehingga tubuh wanita mampu mendukung dan menyesuaikan untuk menjalankan kodratnya tersebut yaitu melahirkan. Melahirkan  memang adalah tugas mulia namun juga cukup berat. Banyak pengorbanan yang diperlukan oleh perempuan dalam proses melahirkan tersebut. Banyak perempuan merasakan ketakutan ketika akan menghadapi proses persalinan. Mulai dari rasa takut akan sakitnya, takut terjadi sesuatu yang tidak diharapkan dalam proses persalinan dan perasaan takut lainnya yang menggelayuti benak para ibu hamil.

Seiring dengan perkembangan jaman kini mulai muncul teknik atau proses persalinan yang menawarkan kenyamanan atau mengurangi rasa sakit saat proses persalinan, seperti hypnobirthing, waterbirth, orgasmic birth dan yang terkahir adalah melalui operasi. Jenis melahirkan melalui operasi bahkan kini jumlahnya meningkat tajam. Apakah dengan meningkatnya jumlah melahirkan dengan operasi menandakan bahwa kondisi sekarang banyak ibu hamil yang tidak memenuhi persyaratan untuk melahirkan normal? atau ada hal lain yang menyebabkan ibu hamil banyak "request" atau "disarankan" untuk melahirkan melalui operasi meskipun tidak disarankan?

Sekilas mengenai melahirkan melalui operasi. Melahirkan melalui operasi atau dikenal dengan istilah operasi caesar, cesarean section, atau C-section. Dulu operasi caesar hanya digunakan untuk menyelamatkan bayi ketika ibu hamil sudah meninggal dunia  saja. sebetulnya nama Caesar sampai sekarang tidak jelas awal namanya berasal dari mana. Awalnya merujuk pada zaman Romawi pada kelahiran Julius Caesar yang melalui operasi, namun hal ini diragukan karena sang ibu Aurelia masih mendengar kabar anaknya menginvasi Inggris. Berarti ibunya masih hidup saat melahirkan Julius Caear. Ada juga yang mengaitkan berasal dari bahasa latin "caedare" yang artinya memotong ada juga yang mengaitkan dengan "Caesones" yaitu istilah bagi bayi yang dilahirkan melalui operasi postmortem (operasi sesudah kematian ibu). (dikutip dari nlm.nih.gov - Cesarean Section - A brief History).

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi di dunia kedokteran kini operasi caesar tidak hanya dilakukan pada ibu yang sudah meninggal saja tapi bisa dilakukan pada ibu yang masih hidup. Sehingga dengan demikian, kemajuan dunia kedokteran tersebut membawa hal positif terutama bagi jenis-jenis persalinan bermasalah, sehingga dapat menyelamatkan baik bayi maupun ibu. Persalinan-persalinan bermasalah tersebut seperti ibu mengalami kondisi panggul sempit, bayi besar, letak bayi sungsang, kondisi gawat janin, ibu memiliki kesehatan serius seperti herpes genital, hipertensi, placenta previa, terjadi banyaknya perdarahan, indikasi adanya tumor di rahim dll. Jadi, operasi caesar hanya dilakukan kepada kondisi persalinan-persalinan bermasalah. Namun seiring perkembangan jaman juga, kini operasi cesar banyak menawarkan hal-hal yang "menggiurkan" bagi ibu hamil mulai bisa memilih tanggal kelahiran bayi sesuai tanggal hoki, dianggap tidak mengalami rasa sakit, dan tidak merusak organ intim perempuan, proses tidak terlalu lama antara 45 menit - 1,5 jam, ibu tidak merasa kecapean karena tidak perlu mengejan. Sehingga dengan hal-hal tersebut banyak ibu hamil berbondong-bondong menginginkan melahirkan dengan operasi caesar.

Namun, hal-hal yang "menggiurkan" tersebut tidaklah sepenuhnya benar atau memiliki resiko tersendiri. Berikut penjelasannya:

1. Memilih tanggal melahirkan. Resiko dari memilih tanggal melahirkan adalah bisa saja bayi tersebut belum saatnya lahir alias prematur atau bayi kelebihan bulan. Ibu mungkin sudah mengetahui resiko bayi lahir prematur, dimulai dari mendapat permasalahan pernafasan, bayi cenderung memiliki masalah mental dan rentan terhadap masalah kesehatan lainnya. (Baca: Persalinan Prematur). Begitu juga dengan melahirkan pada kondisi kelebihan bulan bayi juga akan mengalami masalah pernafasan, bayi akan mengalami kekurangn oksigen, bayi beresiko cacat. (Baca: Kehamilan Kelebihan Bulan) Sedangkan pada persalinan normal, kita tidak bisa menentukan kapan baiknya kita harus melahirkan, karena memang secara alami kontraksi terjadi yang menandakan bahwa kehamilan telah cukup umur untuk melahirkan. Namun hal tersebut ada baiknya karena menghindarkan bayi terlahir dengan prematur.

2.Melahirkan Cesar tidak merusak organ intim wanita. Memang betul, karena caesar melalui perut. Tapi ingat, bekas sayatan dan jahitan akan membekas pada perut ibu yang tentunya akan mengurangi keindahan perut ibu. Apalagi di tambah dengan adanya keloid. Memang ada yang tanpa bekas, tapi biayanya? Sedangkan pada persalinan normal, memang betul organ kewanitaan mengalami "gangguan" berupa berkembang membesar saat proses persalinan hingga sampai perlu "disobek" dan dijahit juga. Namun, jangan khawatir ibu, setelah 40 hari rahim dan organ intim wanita akan kembali ke bentuk semula, sekali lagi akan kembali ke bentuk semula, apalagi jika dibantu dengan senam kegel. Sebetulnya organ intim wanita atau "miss v" itu sifatnya elastis, sebetulnya tidak hanya saat melahirkan, saat terangsang pun "miss v" bahkan bisa mengembang hingga dua kali lipat, dan akan kembali ke bentuk semula jika sudah tidak terangsang. Jadi, jangan khawatir persalinan normal hanya sementara "mengganggu" miss v, selanjutnya akan kembali normal.

3. Melahirkan cesar tidak sakit. Sebetulnya ini anggapan yang salah kaprah. Memang betul saat proses cesar ibu tidak akan mengalami rasa sakit karena anestesi (bius), namun sesudahnya efek anestesi hilang, ibu akan merasakan rasa sakit pada luka bekas sayatan. Bahkan rasa sakit ini bisa berkepanjangan hingga memerlukan perawatan yang lebih lanjut yang membuat ibu melahirkan caesar perlu rawat inap beberapa hari lagi. Bekas jahitan juga akan menimbulkan rasa sakit, bahkan sakit pada tulang belakang tempat dilakukan suntik anestesi lokal. Jadi ternyata cukup beragam sakit yang dirasakan setelah operasi caesar. Sedangkan pada persalinan normal, rasa sakit hanya terjadi saat proses persalinan, bahkan banyak ibu-ibu yang sudah tidak merasakan rasa sakit esok harinya bahkan sudah bisa berjalan-jalan. Dan sekarang banyak metode persalinan normal yang meminimliasir rasa sakit seperti hypnobirthing, waterbirth, dll

3.Persalinan dengan Caesar tidak membuat ibu cape karena tidak ada proses mengejan pada diri ibu. Memang betul adanya, ibu yang melahirkan dengan caesar tidak ada yang namanya proses mengejan, namun di bawah sadar ibu, tubuh ibu sebetulnya sangat merasa kecapean, Dimulai dari suntikan anestesi lokal ke tulang belakang ibu, adanya sayatan, adanya jahitan, mual muntah akibat efek anestesi, faktor biaya yang mebuat pikiran menjadi pening juga, pemulihan yang lebih lama yang semuanya itu tentu membuat ibu lebih cape jadinya.

Jadi, ibu mau pilih mana? melahirkan dengan caesar atau normal? pilihlah operasi caesar jika ibu hamil dan janinnya hanya memang sesuai indikasi dan faktor-faktor yang mengharuskan ibu hamil lahir dengan operasi caesar. Namun, jika ibu dalam kondisi sehat dan janin pun demikian, pilihlan persalinan normal, karena persalinan normal justru lebih banyak manfaatnya baik bagi ibu maupun bayi itu sendiri

















Selasa, 17 Maret 2015

i'm fine, i just really tired

beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah seorang herbalis bersama seorang sahabat, berniat untuk berbekam, namun kami jadinya hanya berbincang tentang beberapa hal... di tengah pembicaraan, beliau berkata kepada saya, "kamu lelah ya?..., saya hanya tertawa dan berkata, "bagaimana saya tidak lelah, jika ada tiga balita yang harus saya urus sendiri dan disaat yang sama saya juga bekerja" dan mulai lah saya curhat tentang repotnya mengurus rumah tangga dan bekerja, dan saat saya mengutarakan niat untuk berhenti berkarir di dunia kerja, beliau dengan bijak mengatakan bahwa, ada hal-hal yang harus jadi pertimbangan untuk memutuskan berhenti bekerja, dan yang utama adalah kompromi dengan pasangan saat ingin memutuskan, apapun keputusan yang diambil, harus disertai dengan komitmen untuk menghadapi segala konsekuensi yang timbul dari keputusan tersebut.

bijak sekali bukan?tidak menghujat ataupun mendikte... aahh...saya rasa, lelah saya sedikit terobati...

Senin, 16 Maret 2015

Father's Day

Jujur... saya tidak tahu apa itu father's day... tapi yang saya tau...
1. Waktu kecil, saya sangat suka ketika Apa (sebutan saya untuk ayah) memegang kepala saya, rasanya sangat menetramkan
2. Saya sangat suka tidur di depan TV atau di sofa, agar ketika Apa pulang, saya digendong Apa ke kamar
3. Saya suka bercerita tentang apapun kepada beliau pada saat makan malam
4. Saya pernah dimarahi Apa waktu SMA karena sibuk belajar dan melewatkan malam makan bersama keluarga
5. Sebelum menikah, saya sangat suka melihat laki-laki yang bermain dengan anak kecil, sampai punya julukannya bersama teman saya, "pemandangan indah..."(#agak berlebihan memang,  #maafkan,hehehhe)
7. Akhirnya saya temukan "pemandangan indah" nya di dalam rumah tangga, tepat setelah putri pertama kami, Nilam, lahir.. Thanks my beloved husband, you are one of thousands gift of God that i thanks for...

dan pada akhirnya saya tetap tidak mengerti apa itu father's day...

Hak dan Kewajiban Istri terhadap Suami menurut Islam

jangan fokus pada paragraf awal ya.... cukuplah itu sebagai penyemengat untuk meraih surga bersama suami tercinta... concern pada paragraf akhir aja...

di ambil dari http://kisahimuslim.blogspot.com/2014/12/hak-dan-kewajiban-istri-terhadap-suami.html

Apa jawaban anda selaku seorang muslim atas pertanyaan "Siapakah yang berkewajiban memasak, mencuci pakaian, menyapu dan tugas-tigas rumah tangga lainnya menurut syariat Islam ? Istri atau Suami ?"
Jika anda menjawab "Istri", maka selayaknyalah anda meluangkan waktu untuk membaca dan mempelajari artikel ini, karena jawaban anda "salah".

Ketika seorang muslim telah mengucapkan akad dalam prosesi pernikahan, berarti nahkoda pernikahan sudah mulai dijalankan. Suami dan istri harus merapat untuk bekerjasama, melakukan kewajibannya masing-masing dan memperoleh hak-hak mereka seperti yang sudah dijanjikan dan dijelaskan dalam agama Islam.

Baik UU ataupun KHI sudah merumuskan secara jelas tentang tujuan perkawinan yaitu untuk membina keluarga yang bahagia, kekal dan abadi berdasarkan tuntunan syari’at dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika tujuan perkawinan tersebut ingin terwujud, sudah barang tentu tergantung pada kesungguhan dari kedua pihak, baik itu dari suami maupun istri. Oleh karena itu perkawinan tidak hanya dipandang sebagai media untuk merealisasikan syari’at Allah agar mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Dari sisi hak dan kewajiban seorang istri terhadap suaminya menurut syariat Islam, ternyata masih banyak muslimah yang telah menjadi seorang istri dari suaminya belum mengetahui secara benar apa saja kewajiban pokok bagi seorang istri. Dalam agama Islam, kewajiban seorang istri terhadap suaminya hanya ada dua, yaitu: (1) kewajiban melayani suami secara biologis dan (2) kewajiban taat pada suaminya dalam segala hal selain maksiat.

Dalam suatu hadits, diriwayatkan Abdurrahman bin Auf menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya : “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu sang istri tidak mendatanginya, hingga dia (suaminya –ed) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya hingga pagi tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hak dan Kewajiban Istri terhadap Suami menurut IslamKewajiban istri untuk taat pada suami bermacam-macam bentuknya. Misalnya menjaga harta suaminya saat ditinggal pergi, tidak memasukan laki-laki lain kedalam rumah tanpa izin suaminya, tidak meninggalkan rumah kecuali dengan izin suaminya, menjaga kehormatannya, dan lain-lain.

Di Indonesia, sudah menjadi kebiasaan adat bahwa para istri wajib untuk memasak, mencuci baju, membersihkan rumah dan yang lainnya? Apakah hal itu sesuai dengan syariat Islam?

Allah Ta’ala berfirman:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian  yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. AnNisa’ : 34)

Makanan, pakaian dan tempat tinggal merupakan sesuatu yang secara umum dipandang terlebih dahulu dalam persoalan nafkah suami. Masih banyak orang yang berfikir bahwa nafkah makanan tersebut berupa bahan mentah, akan tetapi sebenarnya nafkah yang berupa makanan tersebut adalah makanan yang sudah siap dikonsumsi. Adapun proses dalam menjadikannya siap untuk dikonsumsi adalah tugas suami. Maka pekerjaan-pekerjaan seperti memasak, menyapu, dan membersihkan rumah adalah kewajiban seorang suami !

Jika melihat sirah para shahabiyah, pernah diceritakan bahwa Fatimah radhiyallohu anha, putri Rasulullah Saw. mengadu pada baginda Nabi, karena tangannya yang sakit dan lecet saat menggiling gandum. Ia meminta pembantu pada Rasulullah Saw., namun Rasul tidak memberinya. Hal ini menunjukan bahwa Fatimah r.a. bersusah-payah membantu suaminya dalam hal nafkah makanan.

Dalam riwayat lain, Said bin Amir, seorang gubernur hims, sahabat yang mulia selalu melaksanakan tugasnya dalam mengurus rumah, sehingga banyak penduduk yang komplain akibat keterlambatannya dalam berkhidmat pada masyarakat.

Empat imam madzhab utama dan ulama lainnya, secara umum juga berpendapat bahwa tugas memasak, mencuci dan membereskan rumah bukanlah tugas istri, akan tetapi tugas suami.

Di dalam kitab Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Abu Ishaq Asy-Syirazi rahimahullah, disebutkan: Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya, karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual (istimta’), sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.

Jika melihat pada fikih kontemporer, Syekh Dr. Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa tugas suami membereskan rumah tersebut diserahkan pada istri, sebagai timbal balik atas nafkah yang diberikan suami. Tapi suami hendaknya memberi gaji atau upah pada istrinya atas kelelahan istrinya diluar nafkah kebutuhan keluarga.

Lalu bagaimana seharusnya sikap perempuan Indonesia yang berbudaya timur yang mempunyai adat mengurus rumah dalam masyarakat?
Adat merupakan kebudayaan yang mencerminkan kepribadian masyarakatnya. Jika adat tersebut memberi manfaat dan tidak bertentangan dengan syariat islam, serta lazim dilakukan oleh seorang istri dalam masyarakat. maka tidak ada masalah bagi sang istri melakukannya apabila mampu dan tentunya tanpa dipaksa. Hal itu merupakan nilai tambahan sebagai wujud dari kecintaannya kepada sang suami yang kelelahan mencari nafkah di siang hari dan insyaa Allah pahala yang melimpah akan mengalir kepadanya jika keridhaan Allah ta’ala dan suami menjadi puncak niatnya.


Hak dan Kewajiban Bersama bagi Suami Istri

Telah dihalalkan pasangan suami istri untuk bergaul dan bersenang-senang di antara mereka. Kecuali saat istri sedang haid, nifas, ihram, dan dzihar. Seorang suami yang mendzihar istrinya (menyamakan punggung istrinya seperti punggung ibunya hingga tidak ada keinginan untuk menggaulinya) harus membayar kafarat (denda) dengan cara membebaskan 1 budak atau puasa selama 2 bulan berturut-turut, setelah itu baru ia dapat kembali pada istrinya.

Adapun hak bersama suami istri adalah : (1) hak untuk saling mendapatkan warisan, (2) hak untuk mendapatkan perwalian nasab anak. Sedangkan kewajiban yang harus dilakukan bersama-sama bagi suami istri dalam rumah tangga adalah memelihara dan mendidik anak keturunan yang lahir dari pernikahan mereka dan memelihara kehidupan pernikahan yang sakinah, mawaddah, warohmah.

Perilaku-perilaku Durhaka Istri Terhadap Suami
Meskipun tidak pasti terjadi, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain adalah :
Kedudukan sosial istri yang lebih lebih tinggi daripada kedudukan suami,
    -Istri yang lebih kaya dari suami,
    -Istri yang lebih pandai dari suami,
    -Watak istri yang lebih keras dari suami,
    -Istri yang berasal dari lingkungan budaya yang menempatkan perempuan lebiih berkuasa daripada suami,
    -Istri yang tidak mengerti tuntunan agama yang menempatkan istri dan suami pada ketentuan yang sebenarnya.

Adapun beberapa perilaku durhaka istri pada suami merupakan sebagai berikut :
(Diambil dari sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?id=515165891834721&story_fbid=515169725167671)

1. Mengabaikan Wewenang Suami.
Di dalam rumah tangga, istri merupakan orang yang berada di bawah perintah suami. Istri bertugas melaksanakan perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya. Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.

2. Menentang Perintah Suami.
Di dalam rumah tangga, perintah yang harus dilaksanakan istri merupakan perintah suami. Begitu juga larangan yang harus dilaksanakan istri merupakan larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga dia menunaikan hak suaminya".
Hadits itu tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati istrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.

3. Enggan Memenuhi Kebutuhan Seksual Suami.
Perkawinan telah diatur oleh syari'at Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan istri untuk melakukan hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan cara itulah manusia dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai oleh Allah SWT. Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat pada dirinya.

4. Tidak Mau menemani Suami Tidur.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw. bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."
Bila istri ingin tidur sendiri, sedang suaminya saat itu berada di rumah pada malam harinya, maka dia harus meminta ijin terlebih dahulu pada suaminya.

5. Memberatkan Beban Belanja Suami.
Allah SWT telah menegaskan bahwa setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah istrinya sesuai dengan kemampuan. Istri yang menyadari bahwa suaminya kurang mampu tidak dibenarkan menuntut belanja dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya sendiri sehingga memberatkan suaminya.

6. Tidak Mau Bersolek Untuk Suaminya.
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan dengan tujuan untuk dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.

7. Merusak kehidupan Agama Suami.
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menjalankan dan menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu dia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.

8. Mengenyampingkan Kepentingan Suami
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : " Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar pada seorang wanita?" Sabdanya : " Suaminya". Saya bertanya : " Siapakah orang yang paling besar haknya pada seorang lelaki. " Jawabnya : "Ibunya".
Jelaslah Hadits di atas bahwa kepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripada kepentingan ibu kandungnya sendiri.

9. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami.
Istri ditetapkan oleh Islam menjadi wakil suami dalam mengurus rumah tangga. Karena itu bilamana dia keluar meninggalkan rumah, maka dengan sendirinya dia harus lebih dulu mendapatkan izin suaminya. Bila dia tidak minta izin dan keluar rumah dengan kemauannya sendiri, maka dia telah melanggar kewajibannya pada suami, sedangkan melanggar kewajiban berarti durhaka pada suaminya.

10. Melarikan Diri Dari Rumah Suami
Rasulullah saw bersabda : "Dua golongan yang sholatnya tidak memiliki manfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai dia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai dia kembali."

11. Menerima Tamu Laki-laki Yang Tidak Disukai Suami.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya. Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.

12. Tidak Menolak Jamahan Lelaki Lain.
".... maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara  dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya..." (QS. An-Nisaa' (4) ayat 34)
Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan. Hal itu menunjukan bahwa perbuatan istri itu merupakan durhaka pada suaminya.

13. Tidak Mau merawat Ketika Suami Sakit.
Bila seorang istri menolak merawat suami yang sakit dengan alasan sibuk kerja atau tidak ada waktu sebab merawat anak, maka dia telah melakukan tindakan yang tidak benar.

14. Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat Suami Di Rumah.
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: " Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya."

15. Menceritakan Seluk Beluk Fisik Wanita Lain Kepada Suami.
Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, lalu menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita itu."

16. Menolak Kedatangan Suami Bergilir Kepadanya.
Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbhakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika dia datang bergilir.

17. Mentaati Perintah Orang Lain Di Rumah Suaminya.

18. Menyuruh Suami Menceraikan Madunya

19. Minta Cerai Tanpa Alasan Yang Sah.

20. Mengambil Harta Suami Tanpa Izinnya.

Minggu, 15 Maret 2015

dan pada akhirnya..

Setelah beberapa waktu berfikir dan menimbang-nimbang... akhirnya lahir juga blog ini... saya suka menulis, saya sangat suka bercerita, saya juga suka berbagi... dan saya butuh media untuk itu...kalo update status di media sosial, sepertinya bukan pilihan yang tepat... walaupun saya merupakan salah satu penikmat medsos, hehehe... ada beberapa informasi yang "akan" lebih baik di sharing di media yang lebih tepat... dan pada akhirnya terciptalah blog ini... Slamat datang Inspirasi....!!!